Artikel Teknologi Sistem Informasi-Teknologi Bluetooth
Nama : Dimas Prasetyoko
NPM : 12110041
Kelas : 1KA31
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL BENCANA ALAM INDONESIA 2010
TEKNOLOGI BLUETOOTH
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi
dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical)
dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu
menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host
bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth sendiri dapat
berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan
untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio
standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan
yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan
penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu
menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif
rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam
pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Untuk
memberi gambaran yang lebih jelas mengenai teknologi bluetooth yang relatif baru
ini, berikut diuraikan tentang sejarah munculnya bluetooth dan perkembangannya,
teknologi yang digunakan pada sistem bluetooth dan aspek layanan yang mampu
disediakan, uraian tentang perbandingan metode modulasi spread spectrum FHSS
(Frequency Hopping Spread Spectrum) yang digunakan oleh bluetooth dibandingkan
dengan metode spread spectrum DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) serta
interferensi bluetooth dengan ponsel.
Sejarah Bluetooth
Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaanperusahaan
raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan
komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba.
Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh
seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini
berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan
daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas,
raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun
sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan
dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk
menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth (dalam
bahasa Inggris) proyek ini diberi nama.
Kali pertama dirilis untuk bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26 Juli 1999
produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan
manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada
produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device
Address (BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu
jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan
penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini.
Jadi settingan yang harus dilakukan juga cukup rumit.
Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi
1.1 dan 1.2. Untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan dan perbaikan antara
lain :
Digunakannya masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR)
untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.
Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak
diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.
Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari
gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping
sequence.
Transmisi berkecepatan tinggi.
Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com,
Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba
yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka
teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan
yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya
ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:
Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bisa
digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device
dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara simultan.
Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga
dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu
ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host dengan kecepatan
tinggi.
Koneksi berkecepatan tinggi.
Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio
yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah
Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct
Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx. Transceiver
yang digunakan oleh bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM
(Industrial, Scientific, and Medical).
Pada beberapa negara terdapat perbedaan penggunaan frekuensi dan channel untuk
Bluetooth ini. Seperti di Amerika dan Eropa, frekuensi yang digunakan adalah dari
2400–2483,5 yang berarti menggunakan 79 channel. Cara perhitungannya sebagai
berikut : untuk RF Channel yang bekerja frekuensi f = 2402+k MHz, di mana k adalah
jumlah channel yang digunakan yaitu : 0 sampai dengan 78 = 2402+79 = 2481 MHz.
Kemudian ditambah dengan pengawal frekuensi yang diset pada 2 MHz sampai
dengan 3,5 MHz untuk lebar pita gelombang 1 MHz, sehingga totalnya menjadi
2481+2,5 = 2483,5 MHz.
*sumber: www.google.com