Artikel Teknologi Sistem Informasi-Web Content Management System dengan PHP dan MySQL

Nama : Dimas Prasetyoko
NPM : 12110041
Kelas : 1KA31
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar





            ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI


                Web Content Management System  dengan PHP dan MySQL


        Perangkat lunak berbasis web, atau lebih dikenal dengan istilah Aplikasi Web, berkembang
dengan pesat, baik dari segi penggunaan, ukuran, bahasa yang digunakan dan kompleksitasnya.
Aplikasi Web pada mulanya hanya berupa situs web yang bersifat statis dan navigation oriented,
serta cenderung banyak digunakan sebagai serta digunakan sebagai brosur produk atau profil
perusahaan online. Pada saat ini Aplikasi Web telah banyak yang bersifat dinamis, interaktif,
dan task oriented untuk digunakan dalam sistem informasi, perdagangan, telekomunikasi,
perbankan, dan lainlain.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan akhirakhir
ini, terutama di bidang
pengembangan website, menyebabkan proses pembuatan sebuah website yang baik bukanlah
suatu pekerjaan yang sulit lagi seperti yang dibayangkan oleh banyak orang sebelumnya. Di
manamana
dapat kita lihat berbagai website bermunculan dengan bermacam corak dan
ragamnya. Mulai dari sebuah website yang sangat sederhana dengan hanya mengandalkan
beberapa halaman statis HTML, sampai kepada sebuah website dinamis yang menggunakan
teknik pengembangan website yang mutakhir. Tak dapat dipungkiri memang, semuanya ini
merupakan hasil dari revolusi informasi dunia internet yang sangat cepat. Sedemikian cepatnya
mengakibatkan tidak semua orang dapat mengikuti perkembangan yang terjadi dengan baik.
Pertanyaan yang muncul sekarang adalah adakah sebuah sistem yang dapat mengakomodasi
perkembangan informasi yang sangat cepat ini dan yang dapat memberikan keuntungan kepada
pihak yang menggunakannya? Jawabannya tentu saja ada, yaitu dengan menerapkan sistem yang
digunakan oleh Content Management Sistem (CMS).
Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS, pertama kali muncul
sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat. Masih segar dalam ingatan kita, betapa sederhananya sebuah website di era tahun 90an.

        Dengan hanya mengandalkan bahasa pemograman HTML dan beberapa gambar serta informasi
yang statis, sebuah perusahaan berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya
kepada para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi dalam perusahaan, pihak
manajeman mau tak mau haruslah berhubungan terlebih dahulu dengan pihak Humas sebelum
akhirnya semua bahan diserahkan kepada pihak webmaster. Pihak inilah yang nantinya akan
mengadakan perubahan terhadap isi website. Dapat dibayangkan bila hal yang sama terjadi
terusmenerus,
berulang kali dan dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga
yang dibutuhkan untuk memproses semuanya.

        Selain tidak efisien, biaya operasional yang harus dikeluarkan juga sangatlah besar. Tentu saja
situasi seperti ini tidak diinginkan oleh setiap orang. Dapat dikatakan sebuah metode atau sistem
yang dapat meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi dalam pengembangan website
sangatlah dibutuhkan. Dan salah satu solusi yang tepat untuk ini adalah dengan menerapkan
Content Management System atau CMS.
CMS secara sederhana dapat diartikan sebagai berikut: “Sebuah sistem yang memberikan
kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi
sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang halhal
yang bersifat
teknis. Dengan demikian, setiap orang, penyusun maupun editor, setiap saat dapat
menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi
website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster” . Bukankah ini suatu hal yang
efisien ?
Karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga
dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbedabeda,
tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua
data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai
keperluan dapat dengan mudah dilakukan.
CMS juga memberikan kefleksibelan dalam mengatur alur kerja atau ‘workflow’ dan hak akses,
sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website.
Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang
tinggi dan mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Manfaat CMS
Selain dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, CMS juga dapat memberikan sejumlah
manfaat kepada penggunanya yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
● Manajemen data
● Mengatur siklus hidup website
● Mendukung web templating dan standarisasi
● Personalisasi website
Pemanfaatan CMS
CMS pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam berbagai
kondisi, seperti untuk:
● Mengelola website pribadi.
● Mengelola website perusahaan/bisnis.
● Portal atau website komunitas.
● Galeri foto, dan lain sebagainya.
● Forum.
● Aplikasi ECommerce.
● Dan lainlain.

Memilih CMS
        Dengan tersedianya berbagai solusi CMS di pasaran, sudah menjadi suatu keharusan bagi kita
untuk memilih sebuah CMS yang akan dipakai dengan bijaksana. Sama halnya dengan produk
software lainnya, setiap penyedia jasa/produsen CMS tentunya akan menawarkan produk
andalan mereka dengan sejumlah feature yang terkadang hampir mirip satu sama lainnya. Tidak
jarang pula mereka menawarkan solusi yang lain daripada yang lain, tapi apakah itu yang benarbenar
kita inginkan?
Ibarat membeli sebuah mobil, kepuasan dalam pemakaian juga memegang peranan penting.
Bukan radio, CD player atau AC yang menjadi daya tarik kita membeli mobil tersebut, tapi lebih
kepada seberapa jauh mobil tersebut bermanfaat dalam kehidupan seharihari.
Demikian pula dalam memilih sebuah CMS. Tidak mudah memang menemukan CMS yang
benarbenar
sesuai dengan kebutuhan kita. Bahkan sudah menjadi suatu hal yang biasa, bila kita
senantiasa berganti dari satu CMS ke CMS yang lainnya untuk sekedar mencari tahu atau
bereksperimen. Bagi dunia bisnis dan dagang, membeli sebuah CMS adalah sebuah investasi
yang harus dapat dihitung 'Return On Investment' (ROI) nya.
Hal ini berarti sebuah CMS itu
harus dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa yang akan datang dengan
segala fungsionalitasnya dan juga memberikan keuntungan. Namun, tidak jarang dikarenakan
kurangnya informasi dan pengalaman, investasi tersebut menjadi siasia
belaka. Suatu hal yang
tentunya sangat tidak kita harapkan terjadi.
Untuk dapat memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda sekaligus
memperoleh manfaat yang optimal darinya, beberapa langkah berikut mungkin dapat
membantu.
1. Kenalilah terlebih dahulu tujuan dan target yang hendak dicapai dengan penerapan
CMS beserta strategistrategi
yang dibutuhkan. Bila dapat ajaklah semua pihak yang
berkepentingan. Kemudian rumuskanlah di atas kertas dan usahakan memiliki
proyeksi jauh ke depan.
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan yang anda miliki secara organisatoris,
seperti berapa jumlah penyusun/editor/pengguna yang ada, lokasi geografis dari
pengguna, kemampuan teknis yang dikuasai, jenis isi yang akan dipublikasikan, dan
lain sebagainya. Perlu diingat juga, setiap orang memiliki kebutuhan dan
kemampuan yang berbedabeda.
Cobalah untuk mencari jalan tengah guna
menjembatani perbedaan ini.
3. Menjabarkan kebutuhan teknis yang diinginkan dan yang telah dimiliki, serta waktu
yang dialokasikan untuk mengelola CMS. Yang termasuk di sini antara lain berapa
jumlah personal IT yang bekerja di organisasi anda beserta keahlian yang dikuasai,
hardware dan software yang dimiliki, dan lain sebagainya.
4. Sebuah prinsip yang harus diperhatikan untuk dua poin di atas, ‘lebih baik lebih dari
pada kurang’. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi halhal
yang tidak diduga di
masa yang akan datang.
5. Menentukan jumlah biaya yang akan dikeluarkan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang nantinya.
6. Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis telah
teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS apa yang
akan dipakai. Saat ini terdapat dua jenis CMS dipasaran, CMS Komersial dan CMS
Open Source.

CMS Komersial
       Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaanperusahaan software yang menjalankan
usahanya dengan motif mencari keuntungan. CMS jenis ini memiliki dan menyediakan
hampir semua feature yang diharapkan dari sebuah CMS dan tentu saja tidak tersedia
secara gratis. Setiap pengguna yang ingin memanfaatkan CMS komersial untuk
mengelola websitenya
haruslah membeli lisensi dari perusahaan pembuatnya.
Lisensi yang tersedia sangat bervariasi, mulai dari lisensi yang berdasarkan kepada
jumlah pengguna sampai kepada lisensi yang sifatnya multiserver dan dari yang
berharga ratusan dollar AS sampai kepada jutaan dollar AS. Semua dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan implementasi yang diharapkan oleh pengguna. Sebagai layanan
purna jual, biasanya penyedia CMS akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis
berkelanjutan kepada para penggunanya. Tidak hanya itu, versi terbaru dari produk yang
dipakai juga dapat diperoleh dengan leluasa, dengan cara mengunjungi area anggota dari
website penyedia CMS yang dimaksud.

CMS Open Source
          Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya
memberikan sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia
secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS
jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya akan kodekode
pemograman,
sehingga memudahkan pengguna untuk memodifikasi CMS dimasamasa
yang akan
datang. Karena kode pemograman terbuka untuk umum, secara tidak langsung para
pengguna bahumembahu
dalam hal melacak dan memperbaiki bugs yang ada,
menambah dan meningkatkan fungsi dan kemampuan CMS dan memberikan dukungan
teknis dan nonteknis
kepada yang membutuhkan. Sehingga prinsip dari komunitas, oleh
komunitas dan untuk komunitas tidaklah terlalu berlebihan untuk menggambarkan
situasi pengembangan CMS Open Source ini. Walaupun gratis, bukan berarti CMS
Open Source tidak memerlukan lisensi dalam pemakaiannya. Bedanya, lisensi di sini
berbentuk sebuah pernyataan yang biasanya menerangkan bahwasanya software CMS
tersebut dapat dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut dengan syarat semua kredit
dihormati dan kode tetap terbuka untuk umum. Lalu, apakah seseorang bisa
memanfaatkan teknologi ini untuk keperluan komersial? Tentu saja bisa. Asalkan tidak
mengenakan biaya atas CMS yang dipakai kepada klien, tapi lebih kepada biaya
pembuatan dan perawatan website. Saat ini sudah banyak pihak yang beralih ke CMS
Open Source, setelah mengingat dan menimbang kemampuan yang ditawarkan CMS
Open Source tidak berbeda jauh dengan CMS komersial dan biaya yang terjangkau.


*sumber : www.google.com


       Pendapat saya, pembelajaran di bidang TI seperti Web Content Management System dengan PHP dan MySQL harus lebih ditingkatkan agar ilmu-ilmu seperti ini bisa lebih dikenal di masyarakat Indonesia, yang nantinya akan membantu masyarakat Indonesia menjadi manusia yang High Technology,

Facebook Twitter RSS