Diberdayakan oleh Blogger.

Tugas 3 - Pengantar Telematika


Nama     : Dimas Prasetyoko
NPM     : 12110041
Kelas     : 4KA31

Pada postingan sebelumnya saya sudah membuat tulisan yang membahas apa itu telematika, untuk melihatnya klik disini. Kali ini saya akan membahas tentang Manajemen Data Telematika.

Manajemen data itu sendiri adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data tersebut akurat, aman, up to date, dan tersedia untuk pemakai. Manajemen data juga memiliki beberapa aktiftas di dalamnya antara lain adalah pengumpulan data, penyimpanan, pemeliharaan, pengambilan, keamanan, dan organisasi.

Di dalam telematika manajemen data memiliki tiga poin penting, yaitu :

  • Client
  • Server
  • Database
Client
Client berfungsi untuk meminta request kepada server untuk menggunakan data sehingga data yang didapat dari server dapat digunakan / ditampilkan. Client berhubungan langsung dengan permintaan user, artinya user / pengguna yang ingin melakukan pengambilan data harus melalui sisi client.

Server
Server berfungsi untuk menanggapi permintaan client. Data yang diminta oleh client diproses didalam server, jika data tersedia server akan langsung mengambilnya dari database lalu memngirimkannya kepada client.

Database
Database berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Database digunakan oleh server untuk mengambil data yang diinginkan oleh client.

Ketiga poin diatas memiliki perannya masing-masing. Poin-poin diatas juga saling berkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga manajamen data telematika dapat dikatakan baik jika ketiga poin tersebut juga berjalan dengan baik.

Tugas 2 - Pengantar Telematika

Nama : Dimas Prasetyoko
NPM   : 12110041
Kelas   : 4KA31

 1. PENDAHULUAN

     Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, guna menunjang perkembangan informasi tersebut diperlukan adanya peran teknologi. Salah satu teknologi yang dapat diandalkan adalah Teknologi Telematika, saat ini teknologi telematika juga melakukan perkembangan yang pesat sehingga suatu informasi dapat dengan mudah dan cepat disampaikan.

2. MATERI

     Teknologi Telematika terbagi ke dalam beberapa bidang. Antara lain :

  • Bidang Transportasi
  • Bidang Komunikasi

Teknologi Telematika pada Bidang Transportasi

   Telematika transportasi adalah cabang teknologi yang mengintegrasikan telekomunikasi dan software engineering di bidang sistem transportasi. Saat ini bidang ini telah memainkan peran penting dalam manajemen efektif jaringan infrastruktur transportasi dan menyediakan kolaborasi optimum antara berbagai jenis tipe transportasi, atau yang dikenal dengan transportasi multimodal (multimodal transport).

        Toyota merupakan salah satu contoh yang menerapkan layanan telematika di bidang transportasi di Indonesia. Semakin tingginya mobilitas masyarakat, terutama di wilayah perkotaan, membutuhkan layanan penunjang yang mampu membantu masyarakat untuk sampai ke tujuannya dalam waktu singkat. Toyota melihat peluang ini dengan mengembangkan layanan telematika.

        Telematika (telekomunikasi dan teknologi satelit) akan menjadi bagian dari gaya hidup berkendara di abad 21 yang harus difasilitasi.
Selain itu, Toyota juga memiliki layanan navigasi yang menggandeng perusahaan pemetaan Tele Atlas. Informasi dan peta lengkap dengan 13.000 lokasi-lokasi penting, mulai hotel, rumah sakit, hingga dealer Toyota sudah terekam. Saat ini peta tersebut sudah meng-cover wilayah Pulau Jawa dan Bali. Pada September 2008, layanan peta akan menjangkau mencapai Sumatra.


Teknologi Telematika pada Bidang Komunikasi

        Salah satu contoh yang termasuk dalam layanan telematika di bidang komunikasi adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.

     Contoh lainnya, sekarang semua orang sudah mempunyai handphone, dan semakin hari semakin pesat perkembangan teknologinya, dan semakin memudahkan para penggunanya untuk mendapatkan informasi secara langsung baik itu dari sms maupun push email yg lagi booming-nya di Indonesia akibat pasar handphone blackberry atau sekedar browsing dengan menggunakan wifi ataupun WAP.

3. ANALISIS
     Menurut pendapat saya peran teknologi informasi sangat berpengaruh untuk menunjang aktifitas dalam banyak bidang, seperti yang sudah dijelaskan diatas. 

      Teknologi telematika perlu untuk terus dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Saya yakin bahwa suatu saat nanti semua bidang akan menggunakan teknologi telematika dalam menunjang aktifitasnya, karena sistem manual tidak akan mampu melayani kebutuhan yang semakin banyak dan beragam.


4. REFERENSI
http://teknologitelematika.blogspot.com/2010/01/contoh-contoh-teknologi-telematika.html

Tugas 1 - Pengantar Telematika


Nama  : Dimas Prasetyoko
NPM   : 12110041
Kelas  : 4KA31
 
 
1. PENDAHULUAN

      Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).

2. TEORI

     Teori yang digunakan pada Telematika merupakan perpaduan antara Teori Telekomunikasi (pengiriman pesan dari suatu tempat ke tempat lain) dengan Teori Informatika (mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data).

3. ANALISIS

      Berdasarkan dari teori Telematika diatas dapat diabuat sebuah contoh yang berkaitan dengan teori tersebut. Salah satu contoh Telematika yaitu E-Learning, E-Learning itu sendiri adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone. E-Learning dapat disebut sebagai sebuah contoh Telematika karena didalamnya terdapat pengiriman pesan/informasi dari suatu tempat ke tempat lain dan dengan memanfaatkan media informatika dalam menjalankannya.

4. REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika

Tulisan 2 - Bahasa Indonesia 2


Silogisme Kategorial

       Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

  • Contoh :
Semua makhluk hidup akan mati (premis mayor).
Tumbuhan adalah makhluk hidup (premis minor).
Tumbuhan akan mati (konklusi).

Hukum-hukum Silogisme Kategori

       Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
  •  Contoh :
Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).

       Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
  •  Contoh :
Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
Sebagian pejabat korupsi (minor).
Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).


      Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
  • Contoh :
Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
Bambang adalah politikus (premis 2).


       Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
  • Contoh :
Kucing bukan bunga melati (premis1).
Kambing bukan bunga melati (premis 2).

       

Tugas 2 - Bahasa Indonesia 2


Penalaran Induktif

       Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak.

Macam-macam penalaran induktif :

1. Generalisasi

2. Analogi

3. Sebab Akibat


1. Generalisasi

       Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminat.

  • Contoh :

       Manusia suatu saat akan mati, hewan juga akan mati, begitupun dengan tumbuhan. Jadi, semua makhluk hidup suatu saat akan mati.


Macam-macam generalisasi :


1. Generalisasi Sempurna

2. Generalisasi Tidak Sempurna


1.1 Generalisasi Sempurna

       Pada generalisasi sempurna, fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena atau peristiwa yang ada akan tetapi seluruh fenomena yang ada dapat menjadi dasar penyimpulan.

  • Contoh :

       Hampir semua anak kelas 6 mengambil bagian dalam mengisi acara lomba untuk bulan depan nanti.

1.2 Generalisasi Tidak Sempurna

       Pada generalisasi tidak sempurna, fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan dan sebagian fenomena dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

  • Contoh :

       Semua laki-laki menyukai gadis yang cantik.

2. Analogi

       Analogi adalah proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain.

  • Contoh :

       Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih.


3. Sebab Akibat

       Sebab akibat adalah proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antargejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, atau sebab – akibat-akibat.

3.1 Sebab-akibat

  • Contoh :
       Karena kemarin Ayu kehujanan, maka hari ini ia sakit.

3.2 Akibat-Sebab

  • Contoh :
       Dimas mendapatkan nilai bagus, karena dia rajin belajar.

3.3 Akibat-Akibat
  • Contoh :
       Gunung merapi mulai aktif dan mengeluarkan awan panas, para penduduk yang tinggal di kaki gunung merapi akhirnya harus mengungsi. Para pendaki yang hendak mendaki gunung merapi harus mengundur jadwalnya ke gunung merapi setelah mendengar kabar bahwa gunung merapi mulai mengeluarkan awan panas.













Tugas 1 - Bahasa Indonesia 2


Penalaran Deduktif

        Penalaran Deduktif adalah cara berpikir dengan berdasar pada suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan dasar tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.

Corak berpikir deduktif yaitu :

1. Silogisme.

2. Entimem.

3. Rantai Deduksi.


1. Silogisme

        Silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal), suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya. Silogisme dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Silogisme Kategorial

2. Silogisme Hipotesis

3. Silogisme Disjungtif / Alternatif


1.1 Silogisme Kategorial

        Argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga (dan hanya tiga) proposisi kategorial, yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu.

  • Contoh :

Semua mahasiswa di universitas itu jurusan ilmu komputer
Semua jurusan ilmu komputer belajar pemrograman
Jadi, semua mahasiswa di universitas itu belajar pemrograman.


1.2 Silogisme Hipotesis

       Silogisme hipotetis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotesis. Silogisme hipotetis bertolak dari suatu pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi.

  • Contoh :

Premis Mayor : Jika dia tidak belajar untuk ujian, maka dia akan kesulitan
Premis Minor : dia tidak belajar
Konklusi : Sebab itu, dia akan kesulitan saat ujian


1.3  Silogisme Disjungtif atau Silogisme Alternatif

        Silogisme Alternatif adalah Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

  • Contoh :

Premis Mayor : Hari ini Dia pergi ke kampus dengan menaiki motor atau mobil
Premis Minor : Hari ini Dia pergi ke kampus menaiki motor
Konklusi : Sebab itu, Dia pergi ke kampus tidak menaiki mobil


2.1 Entimem

        Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi, salah satunya dihilangkan. Walaupun dihilangkan, proposisi itu tetap dianggap ada dalam pikiran dan dianggap diketahui pula oleh orang lain.

  • Contoh

Silogisme asli/awal :
Premis Mayor : Mahasiswa yang baik tidak mencemarkan nama universitas
Premis Minor : Dimas tidak mencemarkan nama universitas
Konklusi : Sebab itu, Dimas adalah mahasiswa yang baik

Entimem : 
Dimas adalah mahasiswa yang baik, karena ia tidak mencemarkan nama universitas.


3.1 Rantai Deduksi

        Penalaran yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimem. Orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk yang informal.

Tulisan 1 - Bahasa Indonesia 2

Penulisan Ilmiah Rental Buku Bersama


1.1 Latar Belakang Masalah

        Buku merupakan salah satu sumber ilmu. Kata-kata itu mungkin tidaklah salah untuk dikatakan karena dengan membaca buku wawasan pembaca akan semakin bertambah. Namun sekarang ini harga buku sangat mahal sehingga banyak orang kesulitan untuk dapat membeli buku. Untuk mensiasati hal seperti itu banyak orang mencari buku hanya untuk dipinjam dan dibaca tanpa perlu membelinya sehingga tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membaca buku.

        Terdapat salah satu tempat untuk penyewaan buku yaitu bernama Rental Buku Bersama. Rental Buku Bersama masih menggunakan sistem manual dalam melakukan transaksinya. Namun dengan semakin meningkatnya kuantitas buku yang disediakan dan untuk meningkatkan pelayanan para pelanggan maka sistem manual sudah tidak efisien lagi untuk saat ini. Pemanfaatan teknologi informasi seperti internet merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menangani masalah tersebut karena dengan penggunaan internet penyampaian dan pencarian informasi dapat dilakukan secara efektif dan efisien, selain itu penggunaan internet juga tidak terbatas pada ruang dan waktu asalkan tersambung dengan jaringannya. Sebagai contoh seorang pelanggan tidak perlu datang ke Rental Buku Bersama untuk mengetahui buku apa saja yang tersedia disana, cukup dengan membuka website yang disediakan para pelanggan dapat mengetahui buku apa saja yang tersedia disana.

        Berdasarkan hal tersebut penulis ingin membuat sebuah aplikasi website yang bertujuan untuk membantu proses transaksi dan informasi pada Rental Buku Bersama. Secara garis besar sistem pada aplikasi ini juga dapat diimplementasikan untuk rental atau perpustakaan lain namun dengan sedikit penyesuaian tergantung rental atau perpustakaan tersebut.

        Aplikasi website yang dibuat oleh penulis diberi nama “Sistem E-Library Berbasis Web di Rental Buku Bersama”. Perancangan aplikasi ini menggunakan software PHP dan Mysql serta dibantu juga menggunakan tool Dreamweaver. Pemilihan software tersebut dirasa cocok untuk perancangan aplikasi ini.

1.2 Ruang Lingkup

        Ruang lingkup pada penulisan ilmiah harus dibatasi agar tetap fokus pada permasalahan yang dibahas. Ruang lingkup penulisan ilmiah ini adalah pembuatan aplikasi website sistem e-library kusus untuk keperluan transaksi dan kebutuhan informasi pelanggan Rental Buku Bersama.

1.3 Tujuan Penulisan

        Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk menjelaskan tentang proses pembuatan sebuah aplikasi website sistem e-library berbasis web di Rental Buku Bersama. Pembuatan aplikasi website ini membatu pengelola Rental Buku Bersama untuk mengatur segala transaksi yang dilakukan dan memberikan kemudahan informasi kepada para pelanggannya.

        Secara spesifik manfaat dari adanya aplikasi website sistem e-ibrary ini antara lain :

1. Pelanggan dapat dengan mudah mengetahui buku apa saja yang tersedia di Rental Buku Bersama tanpa harus datang ke sana.

2. Pengelola Rental Buku Bersama dapat dengan mudah melakukan pencatatan transaksi (peminjaman/pengembalian) buku.

3. Pengelola Rental Buku Bersama dapat dengan mudah memantau segala transaksi yang terjadi dimanapun dan kapanpun tanpa harus datang ke rental.

1.4 Metode Penelitian

        Metode penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah dengan melakukan Studi Pustaka, yaitu dengan cara mengumpulkan informasi tentang PHP dan Mysql dari buku dan internet. Pada penelitian ini penulis perlu melakukan beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu :

1. Identifikasi

        Pada tahap identifikasi penulis meneliti bagaimana aplikasi website ini berjalan, peralatan apa saja yang digunakan untuk pembuatan aplikasi website ini dan tujuan utama dari pembuatan aplikasi website ini.

2. Analisa

        Pada tahap analisis penulis berusaha untuk menganalisa semua aspek yang menunjang berjalannya aplikasi website ini.

3. Perancangan

        Pada tahap perancangan penulis mencoba untuk merancang aplikasi dengan membuat struktur database dan gambaran interface aplikasi website ini.

4. Implementasi

        Pada tahap implementasi penulis mulai mengimplementasikan rancangan aplikasi yang telah dibuat ke dalam kode-kode program.

5. Uji Coba

        Tahap uji coba perlu dilakukan untuk mengetahui hasil dari pembuatan aplikasi website ini.

        Penulis juga akan mendeskripsikan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi website ini.

        Perangkat keras (hardware) yang digunakan berupa sebuah netbook dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Processor AMD Dual-Core (1.0 GHz)

2. RAM 2 GB

3. Hardisk 320 GB

Perangkat lunak (software) yang digunakan berupa :

1. Adobe Dreamweaver CS 6

2. Adobe Photoshop CS 2

3. XAMPP

4. Mozilla Firefox


1.5 Sistematika Penulisan

        Untuk menjelaskan tentang sistematika penulisan ilmiah ini, penulis akan memberikan ringkasan dari masing-masing bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

        Pada bab ini dijelaskan secara garis besar mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

        Pada bab ini dijelaskan tentang teori dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi website ini.

BAB III ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

        Pada bab ini dijelaskan tentang proses perancangan dan pembuatan aplikasi website ini.

BAB IV KESIMPULAN

        Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan masalah dan saran-saran untuk tindakan lebih lanjut guna membuat aplikasi ini lebih berkembang.

Facebook Twitter RSS